Posted by : Fazri Sabtu, 23 November 2013

Kepribadian

Sesuai janji, saya akan memposting tentang kepribadianJ semoga bermanfaat;)
Dalam kehidupan sehari-hari, seirngkali terdengar atau mungkin dijumpai seseorang yang dinyatakan memiliki kepribadian yang baik atau sebaliknya, seperti mislanya: wajah Mira tidak cantik, tetapi saya menyukai kepribadiannya. Atau, Rudy itu orangnya ‘enak’, ia mempunyai kepribadian yang menyenangkan. Pertanyaan yang mengikuti pertanyaan seperti diatas adalah kriteria apa sajakah yang menentukan seseorang dikatakan memiliki kepribadian baik atau buruk? Apakah seorang yang senantiasa membantu orang lain dapat dikatakan kepribadian baik, padahal yang bersangkutan disisi lain adalah cara seseorang berhias diri, ataukah cara seseorang tersenyum kepada orang lain? Apakah kepribadian itu adalah tentang cara seseorang bertindak untuk memberi kesan yang baik terhadap orang lain? Ataukah kepribadian itu merupakan sesuatu yang lebih mendalam lagi?

1.             Apakah Kepribadian itu?
Kepribadian bukanlah sesuatu yang dapat dikenakan ataupun ditanggalkan sebagaimana orang mengenakan pakaian ataupun mengikuti gaya mode tertentu. Kepribadian adalah sesuatu yang unik pada diri masing-masing individu.
Menurut saya, kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisik yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Definisi kepribadian mengandung beberapa postulat, sebagai berikut:
1.        Kepribadian adalah organisasi keseluruhan atau Gestalt. Karenanya individu mempunyai intergritas, arti ataupun kontinuitas.
2.        Kepribadian tampak dalam pola-pola yang terorganisasi yang dikenal dengan istilah: sifat. Sifat, adalah menetap, dapat diamati dan dapat diukur.
3.        Pengembangan kepribadian merupakan hasil atau produk lingkungan sosial-budaya (peran orang tua, anggota keluarga, dan lainnya), disamping pengaruh dasar-dasar biologis (kemampuan motorik lainnya).
4.        Kepribadian mengandung aspek yang superfisial (misal tulisan tangan, sikap terhadap permainan catur), dan aspek yang inti (sentimen, kecenderungan temperamen).
5.        Kepribadian mempunyai sifat yang ‘umum dan unik’, yaitu walaupun kepribadian secara individual saling berbeda, ada kesamaan-kesamaan tertentu yang berlaku umum untuk suatu kelompok didalam masyarakat, atau untuk seluruh umat manusia.

Konsep kepribadian yang bersifat menyeluruh ini, tidaklah mudah untuk dipelajari sehingga cara pendekatan pun menjadi berbeda-beda.
Pendekatan pada salah satu atau beberapa asperk kepribadian dapat lebih objektif dengan metode tersebut kemungkinan besar akan kehilangan keunikan dan sifat menyeluruh kepribadian. Di pihak lain, pendekatan yang bersifat menyeluruh akan bersifat menyeluruh akan bersifat subyektif karena akan banyak mengandalkan intuisi peneliti, sehingga seringkali terlalu spekulatif dan tidak ilmiah.

2.             Temperamen dan Watak
Pengertian temperamen dam kepribadian sering dikacaukan. Temperamen adalah disposisi yang sangat erat hubungannya dengan faktor-faktor biologis atau fisiologis, dan karenanya sedikit sekali mengalami perubahan di dalam perkembangan. Peranan keturunan mamainkan peranan penting. Temperamen adalah bagian khusus dari kepribadian.
Watak, istilah kepribadian dan watak sering dipergunakan secara bertukar-tukar. Watak berarti normatif, yaitu kata watak mengisyaratkan norma tingkah laku tertentu menjadi dasar individu atau perbuatannya dinilai oleh orang lain. Jadi, dalam menggambarkan watak individu, kata ‘baik’ atau ‘buruk’ seringkali dipakai. Watak adalah suatu konsep etis. Definisi watak adalah kepribadian yang dievaluasi, sedangkan kepribadian adalah watak yang didevaluasi.
Watak dapat pula dikatakan sebagai temperamen yang dimodifikasi oleh pendidikan, pengalaman, kepercayaan, kebudayaan, motivasi, dll.

3.             Perkembangan Kepribadian
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, kepribadian manusia selalu berkembang dan berubah. Adapun perkembangan kepribadian itu dapat dikategorikan pada tiga fase perkembangan sebagai berikut:
(a)    Masa bayi
Pada waktu lahir, anak telah mempunyai potensi baik fisik maupun temperamen, yang aktualisasinya tergantung kepada perkembangan dan kematangan jiwanya. Bayi adalah makhluk yang eksistensinya nyaris semata-mata berupa dorongan primitif dan refleks. Masa bayi masih belum memiliki kepribadian.
Pada waktu lahir seorang bayi telah dibekali dengan potensi-potensi fisik dan temperamen tertentu, namun pemenuhannya masih menunggu proses pertumbuhan dan pematangan. Bayi mampu memberikan respons dengan beberapa refleks yang sangat spesifik, mengisap dan menelan.
Untuk itu dapatlah dikatakan bahwa sebagian dari tingkah laku bayi dipandang sebagai bentuk awal pola kepribadian kemudian. Peranan orang tua untuk memperkenalkan nilai dan norma kehidupan pada bayi adalah sangat berpengaruh bagi perkembangan pola kepribadian selanjutnya.
(b)   Masa kanak-kanak
Perkembangan dari masa bayi menuju masa kanak-kanak melewati garis-garis yang berganda. Manusia adalah organisme yang pada waktu lahir adalah makhluk biologis, akan berubah/ berkembang menjadi individu yang egonya selalu berkembang.
Dalam perkembangan ini, peranan orang tua dan lingkungan tempat anak tumbuh akan sangat berpengaruh pada perkembangan kepribadian dimasa mendatang.
Tingkah laku individu sesudah kelahiran secara berthap menjadi makin kurang memadai sampai dengan berkembangnya kesadaran tentang ‘diri’.
(c)    Masa dewasa
Dalam diri individu dewasa ditemukan kepribadian yang tingkah lakunya ditentukan oleh sekumpulan sifat yang terorganisasi dan harmonis. Individu dewasa mengetahui apa yang dikerjakannya dan mengapa itu dikerjakannya. Untuk memahami sepenuhnya apa yang harus dilakukannya, orang dewasa harus mengetahui tujuan dan aspirasinya dengan jelas. Motif yang terpenting bukan lagi berupa ‘gema’ masa lampau, melainkan lambaian ‘ajakan’ masa depan.
Pada masa dewasa faktor yang memengaruhi perkembangan kepribadian seseorang adalah kesadarannya akan tujuan dan makna akan kehidupan selanjutnya. Pada masa ini, pribadi dewasa tidak lagi terlalu terkait dengan perngaruh dari orang tua maupun lingkungannya. Pribadi dewasa akan berpikir secara individualistis tentang hal yang baik dan tidak baik dilakukan bagi kehidupannya.
Berbeda dengan dua masa sebelumnya, individu menjadi aktif pada masa dewasa, dan melakukan perubahan untuk pengembangan pribadinya yang didasari pada (1) Kesadaran, bahwa perubahan itu penting, (2) Kemauan/niat/motivasi, bahwa kepribadian seseorang/individu akan berkembang bukan hanya dilandasi hanya dengan kesadaran untuk perubahan semata tetapi harus diiringi dorongsn tindakan, (3) Pengetahuan, bahwa perubahan yang telah disadari, diniatkan untuk dilakukan harus pula dibekali dengan pengetahuan yang benar untuk berubah. Adapun pengetahuan dapat diperoleh melalui pendidikan formal, informal maupun pengalaman selama dalam perjalanan hidup.
Tidak semua orang dewasa mencapai kematangan penuh. Ada individu yang sudah dewasa, namun orang dewasa bertingkah laku mengikuti prinsip yang jelas dan rasioal.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Peta Dunia

Waktu Saat Ini

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

Blogger templates

- Copyright © Pengenalan Kepribadian -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -