Posted by : Fazri
Selasa, 26 November 2013
Seni Komunikasi
Komunikasi adalah unsur utama dalam
segala kegiatan manusia. Komunikasi juga merupakan baguan yang sedemikian erat
terkandung dalam setiap aspek kehidupan manusia, tidak ubahnya dengan nafas dan
aliran darah manusia itu sendiri. Sepanjang rentang waktu dalam kehidupan,
manusia tidak akan pernah lepas dari aktivitas komunikasi. Jika dikaitkan
dengan kepribadian, bahwa kepribadian seseorang adalah merupakan apa yang
‘ditangkap’/direspons oleh orang lain atas apa yang di ‘komunikasi’ kan oleh
individu bersangkutan, verbal maupun non-verbal.
Sedemikian pentingnya komunikasi
dalam kehidupannya, membuat manusia disatu sisi berupaya untuk lebih memahami
makna komunikasi khususnya jika ditafsirkan sebagai wujud dari kepribadiannya.
Namun disisi lain, komunikasi itu sendiri kerap dianggap ‘sebelah mata’ oleh
manusia (sebagai pelaku komunikasi).
Komunikasi dan
Komunikasi Efektif
Apakah melakukan komunikasi itu
mudah? Jawabannya akan berkisar pada tiga jawaban, yaitu yang menjawab mudah,
yang menjawab sulit, atau mungkin ada yang menjawab secara diplomatis dengan
menjawab susah-susah gampang tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi.
Kemampuan berkomunikasi seorang
individu tidaklah tumbuh begitu saja, melainkan sebuah proses yang diupayakan.
Setiap manusia memiliki keunikan tersendiri dalam berkomunikasi dan bagaimana
manusia dapat mewujudkan segala potensi yang ada dalam dirinya menjadi kekuatan
yang besar tergantung pada sikap dan kepribadiannya (non-verbal), dan cara
berkomunikasi (verbal). Dengan kata lain, manusia sebagai pelaku komunikasi
harus mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif, bukan dengan proses
kekerasan maupun pemaksaan melainkan karena adanya unsur kesetaraan,
keselarasan, dan pemahaman.
Komunikasi yang sesungguhnya dan
seharusnya dilakukan dalam kehidupan manusia baik sosial maupun bisnis adalah
komunikasi efektif. Apakah komunikasi efektif itu?
Kata komunikasi berasal dari bahasa
latin ‘communis’ yang berarti
‘bersama’. Sedangkan menurut kamus, definisi komunikasi dapat meliputi ungkapan-ungkapan
seperti berbagi informasi atau pengetahuan, memberi gagasan atau bertukar
pikiran, informasi, atau yang sejenisnya dengan tulisan atau ucapan.
Komunikasi merupakan proses
perilaku yang rumit meski untuk pesan yang paling sederhana dan langsung.
Komunikasi m;elibatkan seluruh rasa, pengalaman, emosi dan kecerdasan. Dalam
istilah umum yang sederhana, proses komunikasi berupa arus pesanan melalui
suatu saluran dari sumber pesan atau informasi menuju penerima pesan. Sebelum
pesan dikirim, pesan harus diwujudkan dalam bentuk penggalan-penggalan
unformasi yang dapat dikirimkan dengan menggunakan sarana komunikasi. Ketika
pesan yang dikirim sampai kepada penerima, pesan tersebut harus dapat
ditafsirkan. Pesan yang sampai kepada pihak penerima tidak selalu tepat
sebagaimana yang dimaksudkan oleh pihak pengirim pesan. Hal ini disebabkan
terjadinya faktor-faktor gangguan yang terjadi pada penyusunan penggalan
informasi di pihak pengirim pesan, gangguan pada saluran informasi, atau pada
penafsiran pesan di pihak penerima.
Etika
Berkomunikasi
Untuk senantiasa berkomunikasi
efektif dalam kehidupan sehari-hari, individu juga harus memahami tata cara berbicara yang baik untuk
lebih memperkaya wawasan dalam melakukan komunikasi efektif, yaitu:
a.
Lihatlah
lawan bicara
Saat seseorang
melakukan komunikasi, tataplah dan lihatlah lawan bicara dengan pandangan
bersahabat. Janganlah menoleh kekiri atau kekanan selama pembicaraan
berlangsung yang mengesankan kejenuhan ataupun kegelisahan terhadap lawan
bicara, karena hal ini akan menimbulkan ketersinggungan. Pandangan ditujukan
pada arah kening atau diantara kedua mata lawan bicara dengan tatapan mata yang
teduh, dan bukan dengan amarah ataupun pandangan yang sinis.
b. Suara harus terdengar
jelas
Jika
berkomuniaksi dengan orang lain, suara yang dikeluarkan harus jelas terdengar.
Jangan bergumun (seperti orang yang sedang menguyah makanan di mulut) ataupun
terlalu keras/berteriak (seakan dalam keadaan marah).
c. Ekspresi wajah yang
menyenangkan
Wajah adalah
cerminan hati. Jika Anda selama berkomunikasi menampakkan wajah cemberut, maka
hal ini menggambarkan sikap Anda yang tidak bersahabat dengan lawan bicara.
Untuk itu tampilkanlah ekspresi wajah yang bersahabat selama komunikasi
berlangsung, dan jangan menampilkan wajah mesum dan genit – jika Anda ingin
mendapatkan citra diri yang positif dari lawan bicara Anda.
d. Tata bahasa yang baik
Gunakanlah
bahasa yang sesuai dengan kondisi dan situasi selama komunikasi berlangsung.
Misal: jika Anda berbicara dengan preman, gunakanlah bahasa preman. Dan, jika
Anda berbicara dengan anak balita, gunakanlah bahasa anak-anak yang penuh
dengan kemanjaan dan keceriaaan.
e. Pembicaraan mudah
dimengerti, singkat dan jelas
Selama berkomunikasi
berlangsung, selain tata bahasa yang baik, perhatikan pula susunan kata-kata
yang diucapkan. Jangan terlalu panjang, berbelit-belit, susah untuk dipahami.
Misal: seseorang bertanya tentang ruangan administrasi, maka Anda menjawab:
“ibu, jalan terus nanti ketemu tiang biru belok ke kanan, jalan terus, ketemu
tong sampah merah jalan tiga langkah terus kekanan, ke kiri, terus, belok ke
kanan, ke kiri lagi, nah ... di sana ibu tanya dengan satpam”. Bayangkan betapa
bingungnya ibu yang bertanya mendengarkan jawaban Anda!
Disamping tata cara berbicara yang
baik, maka perlu pula dipahami akan magic
words (kata-kata ajaib) dan killer
words (kata-kata yang membunuh) sebagai berikut:
MAGIC WORDS
· Akan saya coba ...
· Saya akan tanya ke bagian yang bersangkutan
· Akan memakan waktu, akan saya coba ...
· Maksud saya ...
· Maaf, boleh pindah ke sini
· Terima kasih ...
· Silahkan ...
· Tentu ...
· Mari saya bantu ...
· Tolong ...
|
KILLER WORDS
· Tidak bisa ...
· Tidak tahu ...
· Tidak mungkin ...
· Wah susah ...
· Bukan saya ...
· Jangan ...
· Terserah ...
· Salah sendiri ...
· Kan saya sudah bilang ...
· Cepetan dong ...
|
Disadari atau tidak, saat individu menyebut ‘kata-kata ajaib’ maka ekspresi wajah, suara dan tatapan mata pun akan menyelaras dengan kata-kata tersebut dan membentuk sikap diri yang bersahabat, dan sebaliknya ‘kata-kata yang membunuh’ akan menghasilkan sikap yang bermusuhan. Jika magic dan killer words mewakili komunikasi verbal, maka magic dan killer gestures mewakili komunikasi non verbal dengan uraian sebagai berikut:
MAGIC
GESTURES KILLER GESTURES
· Berdiri
tegak · Bersidekap
· Duduk
dengan tangan terbuka · Duduk bermalasan
· Senyum
dan antusias · Raut muka sombong
· Menunjuk
dengan seluruh jari · Menunjuk menggunakan satu jari
· Eye
contact · Berbicara sambil makan
· Berkacak pinggang